Meningkatkan Perekonomian Daerah melalui Pengelolaan dan Pengembangan SDG Lokal

Indonesia mempunyai sumber daya genetik (SDG) yang melimpah, namun belum dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Pengelolaan Sumber daya genetik (SDG) Pertanian memerlukan perhatian bersama secara berkesinambungan agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Pengelolaan SDG secara berkesinambungan mencakup kegiatan Inventarisasi/Koleksi, Karakterisasi Evaluasi, dan Pemanfaatan SDG. Pemanfaatan SDG dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung.
Pemanfaatan SDG secara langsung didasarkan kepada nilai ekonomis existing pada aksesi. Pemanfaatan SDG lokal secara langsung perlu memprioritaskan kepada pengamatan atas nilai ekonomi yang dapat dimanfaatkan. SDG lokal dimanfaatkan langsung sebagai varietas unggul lokal untuk kemudian dikembangkan dalam suatu areal dan dimanfaatkan nilai ekonomisnya. Berkaitan dengan hal tersebut, pengelolaan SDG lokal dapat dibagi atas pengelolaan oleh BPTP dan pengelolaan oleh Balai Komoditas. Pemanfaatan oleh Balai Komoditas sebagai sumber gen dalam program pemuliaan. Pemanfaatan SDG lokal oleh BPTP diprioritaskan untuk meningkatkan perekonomian daerah.
Pemanfaatan SDG lokal dalam upaya meningkatkan ekonomi daerah ditempuh melalui langkah-langkah:
  1. Mengkarakterisasi dan menilai nilai ekonomi existing pada aksesi lokal berdasarkan keunikan dan potensi di lapang terutama yang memenuhi kebutuhan konsumen.
  2. Mendaftarkan varietas lokal ke Pusat Perlindungan Varietas dan Perijinan, Kementan sebagai bagian dari upaya awal konservasi berbasis perlindungan hukum.
  3. Mendaftarkan atau melepas aksesi yang unik melalui jalur hukum yang sudah tersedia.
  4. Membantu pemerintah daerah dalam menyusun master plan/roadmap pengembangan komoditas terpilih yang sudah dilepas termasuk memanfaatkan peta AEZ.
  5. Membantu Pemerintah Daerah dalam upaya penyediaan benih baik secara konvensional atau inkonvensional.
  6. Melakukan upaya pendampingan atas program pendapingan budidaya varietas lokal tersebut pada 2 d.
Program pengelolaan dan pengembangan SDG lokal tahun 2016-2018 akan difokuskan pada kegiatan karakterisasi nilai ekonomi, pendaftaran varietas dan pelepasan varietas lokal. SDG Pertanian yang kita miliki sebagian besar belum dikarakterisasi dan dievaluasi sifat penting yang dimilikinya. sehingga SDG pertanian dianggap sepele dan tidak bermanfaat. Namun ketika suatu SDG pertanian, khususnya SDG lokal ada yang mengklaim, memanfaatkan dan mengembangkannya, barulah masyarakat dan pemerintah daerah merasa kecolongan dan kebakaran jenggot. Untuk itu perlu terus didorong program pengelolaan dan pengembangan SDG lokal oleh pemda agar dapat diselamatkan, di daftarkan, dikembangkan dan dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian daerah.
Topik ini merupakan salah satu isu penting yang telah dibahas dalam sidang kelompok 4 pada acara Rapat Kerja (RAKER) BB Biogen, tgl 24-25 Mei 2016. Sidang kelompok yang dipimpin oleh Dr. Karden Mulya ini menampilkan dua narasumber dari Kelompok Peneliti PSDG BB Biogen sebagai bahan/materi diskusi kelompok, yaitu Dr. Nurul Hidayatun (profil Bank Gen Balitbangtan) dan Dr. Sutoro (Pengelolaan dan Pengembangan SDG lokal untuk meningkatkan perekonomian daerah. Pada kesempatan ini pula, Kepala BB Biogen berkenan memberikan bingkaian dan arahan serta harapan dalam rangka pembahasan program pengelolaan SDG lokal untuk meningkatkan perekonomian daerah.
Persyaratan penting di dalam pengelolaan dan pengembangan SDG lokal adalah harus ada output dan potensi ekonomi yang jelas dari SDG lokal yang akan didaftarkan dan dilepas. Sebelum didaftarkan dan dilepas sebagai varietas unggul daerah, diperlukan karakterisasi dan evaluasi SDG lokal tersebut secara lengkap. Selain itu kita harus jeli dalam memilih suatu SDG lokal yang akan dikembangkan, yaitu SDG yang memiliki sifat unggul/unik dan memiliki potensi ekonomi yang tinggi agar dapat untuk meningkatkan perekonomian daerah. Kemudian setelah suatu SDG lokal telah didaftarkan dan dilepas, harus dibuatkan master plan atau roadmap rencana pengembangan SDG tersebut yang meliputi penetapan areal-areal pengembangan, estimasi penyediaan bibit/benih dan juga pendampingan teknis agar SDG lokal tersebut dapat memberikan manfaat 0eningkatan ekonomi daerah secara berkesinambungan.

referensi:
http://biogen.litbang.pertanian.go.id/2016/05/pengelolaan-dan-pengembangan-sdg-lokal-untuk-meningkatkan-perekonomian-daerah/

Komentar

Postingan Populer