Gambaran Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Membaik atau Memburuk?
Kali ini saya akan
membahas topik mengenai gambaran pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini, nah
bagaimana keadaan pertumbuhan ekonomi kita sekarang? Apakah semakin menuju ke
arah yang lebih baik? Atau justru sebaliknya?
Untuk dapat melihat
perkembangan pembangunan ekonomi di Indonesia tentunya tidak dapat dilihat hanya
dalam satu macam bidang saja. Ada banyak sekali bidang yang ada berkaitan
dengan perkembangan perekonomian Indonesia, seperti sektor perbankan, sektor
perdagangan, sektor pertanian, sektor pariwisata, dll. Jika semua sektor ini
dapat berkembang dengan baik, maka perkembangan ekonomi Indonesia juga akan
menjadi lebih baik, akan tetapi jika semua sektor ini tidak berkembang dengan
baik, maka secara otomatis perkembangan ekonomi Indonesia juga tidak akan
berkembang dengan baik. Demikian juga perkembangan ekomoni di Indonesia pada
tahun 2016 dan tahun 2017 ini, tentunya membutuhkan kolaborasi yang baik antara
berbagai macam sektor ini agar pertumbuhan ekonomi Indonesia ini semakin baik.
1. Perkembangan devisa
Hingga akhir bulan
September tahun kemarin cadangan devisa Indonesia terus mengalami berkurang,
sedangkan penambahan devisa tidak secepat perngurangan devisa terebut. Devisa
tersebut memang digunakan utnuk berbagai macam keperluan seperti membiayai
berbagai macam import dan biaya –biaya lainnya. Sedangkan pemasukan Indonesia
tada tahun kemarin memang sangat kurang, hal itu karena berbagai macma faktor
seperti berkurangnya barang yang harus dieksport oleh negara ini. Selain itu
nilai tukar rupiah yang terus mengalami pelemahan juga ikut andil dalam terus berkurangnya
cadangan devisa dari negara ini. Utnuk itu pemerintah tengah berusaha untuk
memperbaikinya dengan mencari berbagai macma investor yang ingin bekerja sama
dan juga memperbaiki berbagai macam infrastruktur guna menunjang berbagai macma
aspek yang dapat meningkatkan cadangan devisa negara.
2. Perkembangan pariwisata
Jika dilihat dari
sektor pariwisata Indonesia mempinyai daya jual yang cukup tinggi, hal ini
berkaitan dengan banyaknya daerah tujuan wisata yang dapat digali dan
dipublikasikan oleh pemerintah. Pada periode Januari hingga Juni 2016 kemarin
jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia mengalami peningkatan yang cukup
signifikan yaitu sebesar 2,69%. Hal seperti ini tentunya merupakan berita yang
cukup baik mengingat pada bulan-bulan tersebut terjadi berbagai macam bencana
alam seperti gunung Lawung yang meletus dan berbagai macam hal lainnya. Hal ini
tidak menuruhkan minat para pengunjung yang masuk melewati 3 pintu gerbang
utama yaitu Bandara Sukarno Hatta, Bandara Ngurah Rai dan yang terakhir adalah
Bandara Great Batam.
Selain itu tahun
2016-17 ini pemerintah tengah berupaya untuk memperbaiki berbagai macam
fasilitas dan juga infrastruktur beberaka daerah tujuan wisata menjadi daerah
tujuan wisata bertaraf Internasional. Terdapat sekitar 10 daerah tujuan wisat
yang sedang diproses untuk diperbaiki, selain itu pemerintah juga tengah gencar
untuk memberlakukan kebijakan bebas visa untuk sekitar 30 negara tertentu. Jika
hal ini dapat berjalan dengan baik bukan tidak mungkina kan dapat meningkatkan
cadangan devisa dan juga pemasukan untuk negara.
3. Perkembangan perbankan
Memasuki ranah
perbankan memang cukup pelik, dimana sektor perbankan ini juga melingkupi
berbagai macam sektor lainnya, selain itupada tahun kemarin ada banyak sekali
kejadian yang kurang menyenangkan seperti melemahnya nilai tukar mata uang
China, hal seperti ini tentunya berimbas pada nilai tukar beberapa mata uang di
daerah Asia, seperti Indonesia, malaisia, dll. Melemahnya nilai mata uang Yuan
ini tentu saja akan berimbas pada berbagai macam sektor termasuk sektor
perdagangan.
Indonesia juga
termasuk ke dalam salah satu negara yang ikut terkena imbas akan menurunnya nilai mata uang negara
tersebut, yaitu dengan ikut menurunnya mata uang rupiah terhadap Dollar. Ini
yang kemudian membaut sektor perbankan menjadi sedikit kalang kabut menghadapi
permasalahan ini. Untuk mengimbanginya maka pihak perbankan mencoba untuk
menaikkan suku bunga agar perekonomian di Indonesia menjadi lebih stabil.
Walaupun hal ini ditentyang oleh banyak pihak, akan tetapi ini seperti sebuah
simalakama, jika tidak dijalankan mapa perekonomian Indoneia kacau, namun jika
dijalnkan maka nilai mata uang metih turun.
Pemerintah mengambil
keputusan untuk menggunakan suku bungan untuk menstabilkan perekonomian
Indonesia, walaupun dampaknya nilai tukar mata uang rupian anjlok. Namun hal
ini terbukti benar, dengan masuknya Indonesia ke dalam salah satu negara yang
berhasil mempertahankan system perekonomiannya, dibandingkan beberapa negara
lainnya yang mempunyai masalah yang sama.
4. Perkembangan nilai tukar mata uang
Memabahas masalah
nilai tukar mata uang, tentusaja semua orang sudah mengetahui bahwa saat ini
nilai mata uang rupiah mengalami pelemahan, dari awalnya hanya sekitar Rp.
9.000 tembus hingga harga Tp 13.333 per US Dollar, hal ini tentu saja akan
menjadi beban tersendiri utnuk pemerintah setempat. Seperti diketahui bersama
anggaran belanja dan juga nilai ekonomi Indoneisa akan dilihat berdasarkan
standar Dollar Amerika. Ini juga yang membuat pemerintah bersikap waspada dan
melakukan pembenahan diri untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Pada dasarnya
melebahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar tersebut dipacu oleh berbagai
macam sektor seperti :
a. Eksport yang mengalami kemunduran
Adanya beberapa
masalah tertentu sehingga proses eksport terhambat. Indonesia biasanya
mengeksport berbagai macma produk ke beberapa negara tertentu. Namun dengan
terhambatnya proses eksport ini maka sedikit banyak akan berimbas pada devisa
negara yang ikut berkurang dan juga penurunan nilai mata uang rupiah.
b. Kurangnya kepercayaan investor asing
Dengan melihat kondisi
Indonesia dan juga beberapa negara Asia yang mengalami keterpurukan akibat
menurunnnya nilai mata uang yuan membuat para investor cenderung menahan diri
untuk tidak melakukan investasi ke negara Asia termasuk Indonesia. Ini juga
yang secara tidak langsung berimbas pada melemahnya mata uang Indonesia.
c. Lambatnya penanganan permasalahan yang
ada
Saat itu Indonesia
tengan mengalami banyak tekanan, dengan terlambatnya pemerintah menangai
berbagai macam masalah tersebut tentunya akan membuat nilai tukar rupaiah
kembali anjlok.
5. Perkembangan perdagangan
Jika dibandingkan
dengan bukan januari tahun kemarin eksport non miggas mencapai kenaikan yang
cukup baik sekitar 75% dari yang ditargetkan. Sedangkan dinilai dari segi
neraca maka Indonesia mengalami surplus sekitar 50,6 juta USD. Kondisi seperti
ini diakibatkan oleh surplus eksport non migas sebesar 164,5 juta USD terhadap
difisit yang dialami oleh eksport non migas sebesar 113.9 juta USD.
Jika dilihat dari
nilai eksport yang dilakukan oleh Indonesia pada bulan Januari kemarin
mengalami penurunan dibandingkan dengan nilai eksport pada bulan yang sama
tahun kemarin. Itu sebabnya mengapa pada tahun ini Indonesia banyak memiliki
pekerjaan rumah yang harus diselesaikan segera untuk dapat mengatasi berbagai
macma masalah ini.
Saat ini pemerintah
tengah berusaha untuk menggodok berbagai macma hal yang berkatitan dengan
perkembangan perekonomian Indonesia itu sendiri. Saat ini banyak orang yang
merasa pesimis jika Indonesia dapat bangkit dari keterpurukan yang ada, namun
pemerintah seolah belum mau menyerah, terbukti dengan dilakukanya berbagai
macam hal untuk dapat membuat Indonesia bangkit dari tahun-tahun yang
sebelumnya. Beberapa hal memang telah terbukti berhasil salah satunya adalah
dengan menguatnya nilai tukar rupiah
terhadap Dollar, hal ini menjadi angin baik untuk berbagai macam pihak untuk
dapat memperbaiki pembangunan ekonomi di Indonesia.
Komentar
Posting Komentar